Sejuta
Kebaikan Pussy
Disebuah
desa Koya-Koya, hiduplah seekor kucing yang bernama Pussy. Ia hidup sebatang
kara dan tidak memiliki teman setelah ditinggalkan oleh orangtuanya beberapa
bulan lalu. Dengan kepolosan dan kesederhanaannya, ia selalu berbuat baik dan
selalu menolong sesama tanpa kenal pamrih. Bahkan sebagaian kucing di desanya
menganggap kebaikan pussy, terkadang tidak masuk akal dan sangat aneh.
Pagi
yang cerah telah tiba, saatny pussy berangkat bekerja untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Seperti biasa ia selalu melewati jalan yang dan melakukan kegiatan
yang sama, yaitu membagi-bagikan keju ke rumah-rumah kucing yang sudah tua
tanpa diketahui oleh pemilik rumahnya. Suatu hari, kebiasaan itu diketahui oleh
pemilik toko keju langganan pussy sebut
saja namanya Pak Tobi. Pak Tobi penasaran dengan apa yang dilakukan pussy, ia
pun menegur pussy,” Apa yang sedang kau lakukan pussy ?. mengapa kau berjalan
mengendap-ngendap seperti itu?”. Pussy menjawab sembari berbisik,”Ssssttt...
kecilkan suaramu pak!. Nanti ada kucing lain yang mendengarnya. Aku disini
hanya sedang membagikan keju yang biasa aku beli dari pak tobi setiap malam
hari”.”Kau itu aneh pussy. Uang yang kau dapat saja tidak dapat memenuhi
kebutuhanmu, tapi kau malah membagikan keju yang kau beli kepada kucing lain,”
pak tobi gelengkan kepala karena keheranan. “Sssttt.... aku mohon jangan beri
tahu hal ini pada kucing lain, ya ?,” pussy memohon. Pak tobi pun hanya
mengangguk sebagai balasannya. Mereka pun pergi ke tempat tujuan mereka masing-masing.
Sesampainya
di tempat kerja, pussy bersiap untuk bekerja. Saat bekerja pussy begitu
semangat, sampai tak terasa waktu makan siang telah tiba. Pussy merasa sangat
lapar, ia pun bergegas pergi ke kantin untuk makan siang. Namun pada saat
menuju kantin, ia menemukan seekor tikus yang tergeletak tak berdaya. “Tikus,
mengapa kau ada di sini?. Kau akan dalam masalah besar bila kucing lain
menemukanmu,” tanya pussy khawatir. “Aku terpisah dengan koloniku dan akupun
tersesat. Aku pikir karena disini kantin mungkin aku akan dapat makanan untuk
mengisi perutku yang mulai kosong. Tapi aku tidak ingin mencuri, akhirnya aku
berdiri disini berharap ada dermawan yang memberiku makanan. Namun begitu
banyak kucing yang lalu lalang disini, tapi tak satupun yang peduli dengan
keberadaan bahkan ada kucing yang menatapku tajam seolah benci padaku,” jelas
tikus. Pussy merasa iba dan ia bergumam,” Aku harus menolongnya!. Bila tidak
tikus ini akan mati kelaparan”.
Pussy
pun memutuskan untuk membawa tikus itu ke kantin. Suasana kantin yang hening
tiba-tiba berubah menjadi gaduh, semua mata tertuju pada pussy. Pussy tetap
terus berjalan menuju tempat duduk dan kemudian memesan makanan untuknya dan
tikus. Dalam kegaduhan kantin, tiba-tiba dari salah satu pengunjung terdengar
seekor kucing berkata dengan lantang,”Hei, Pussy. Apa kau benar-benar kucing?.
Kau aneh sekali memberi makan tikus, sejak dulu tikus itu musuh kita, mereka
itu pencuri ulung. Hahaha...,” cibirnya dengan nyinyir. Semua yang berada
dikantin ikut mentertawakan pussy dan kantin semakin menjadi gaduh. Pussy tetap
tenang dan tak peduli dengan cibiran yang ada, ia membagikan makanannya dengan
tikus.
Selesai
makan, ia tersenyum pada tikus dan berkata,”Tikus, aku akan memanggilmu dengan sebutan
Mossi. Aku mengganggapmu sebagai teman. Apa kau mau menjadi temanku?,”pussy
mengusap kepala tikus. “Aku mau menjadi temanmu dan kau boleh memanggilku mossi.
Terimakasih,” jawab tikus sambil tersenyum dan mengangukkan kepalanya.
Sejak kejadian itulah mereka mulai menjalin pertemanan.
Pertemanan mereka dari waktu dan waktu menjadi semakin akrab. Mereka
membuktikan pada kucing dan tikus yang lain bahwa pertemanan akan lebih baik
dari pada permusuhan.
~The
End~
Nilai
moral dari cerita di atas adalah sebagai berikut.
1. Bila
kita melakukan kebaikan, alangkah baiknya menyembunyikannya dari orang yang
kita bantu.
2. Jangan
berprasangka buruk terhadap orang lain
3. Jangan
mengejek orang lain
4. Lebih
baik berteman dari pada bermusuhan dengan orang lain
5. Jangan
menyamaratakan semua karena satu kejahatan yang dilakukan oleh satu orang
6. Jangan
membahas kejahatan dengan kejahatan lagi, tapi balaslah kejahatan dengan
kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar