Kamis, 05 Januari 2017

fabel: sejuta kebaikan pussy




Sejuta Kebaikan Pussy




Disebuah desa  Koya-Koya, hiduplah seekor kucing yang bernama Pussy. Ia hidup sebatang kara dan tidak memiliki teman setelah ditinggalkan oleh orangtuanya beberapa bulan lalu. Dengan kepolosan dan kesederhanaannya, ia selalu berbuat baik dan selalu menolong sesama tanpa kenal pamrih. Bahkan sebagaian kucing di desanya menganggap kebaikan pussy, terkadang tidak masuk akal dan sangat aneh.
Pagi yang cerah telah tiba, saatny pussy berangkat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti biasa ia selalu melewati jalan yang dan melakukan kegiatan yang sama, yaitu membagi-bagikan keju ke rumah-rumah kucing yang sudah tua tanpa diketahui oleh pemilik rumahnya. Suatu hari, kebiasaan itu diketahui oleh pemilik toko keju langganan pussy  sebut saja namanya Pak Tobi. Pak Tobi penasaran dengan apa yang dilakukan pussy, ia pun menegur pussy,” Apa yang sedang kau lakukan pussy ?. mengapa kau berjalan mengendap-ngendap seperti itu?”. Pussy menjawab sembari berbisik,”Ssssttt... kecilkan suaramu pak!. Nanti ada kucing lain yang mendengarnya. Aku disini hanya sedang membagikan keju yang biasa aku beli dari pak tobi setiap malam hari”.”Kau itu aneh pussy. Uang yang kau dapat saja tidak dapat memenuhi kebutuhanmu, tapi kau malah membagikan keju yang kau beli kepada kucing lain,” pak tobi gelengkan kepala karena keheranan. “Sssttt.... aku mohon jangan beri tahu hal ini pada kucing lain, ya ?,” pussy memohon. Pak tobi pun hanya mengangguk sebagai balasannya. Mereka pun pergi ke tempat tujuan mereka masing-masing.
Sesampainya di tempat kerja, pussy bersiap untuk bekerja. Saat bekerja pussy begitu semangat, sampai tak terasa waktu makan siang telah tiba. Pussy merasa sangat lapar, ia pun bergegas pergi ke kantin untuk makan siang. Namun pada saat menuju kantin, ia menemukan seekor tikus yang tergeletak tak berdaya. “Tikus, mengapa kau ada di sini?. Kau akan dalam masalah besar bila kucing lain menemukanmu,” tanya pussy khawatir. “Aku terpisah dengan koloniku dan akupun tersesat. Aku pikir karena disini kantin mungkin aku akan dapat makanan untuk mengisi perutku yang mulai kosong. Tapi aku tidak ingin mencuri, akhirnya aku berdiri disini berharap ada dermawan yang memberiku makanan. Namun begitu banyak kucing yang lalu lalang disini, tapi tak satupun yang peduli dengan keberadaan bahkan ada kucing yang menatapku tajam seolah benci padaku,” jelas tikus. Pussy merasa iba dan ia bergumam,” Aku harus menolongnya!. Bila tidak tikus ini akan mati kelaparan”.
Pussy pun memutuskan untuk membawa tikus itu ke kantin. Suasana kantin yang hening tiba-tiba berubah menjadi gaduh, semua mata tertuju pada pussy. Pussy tetap terus berjalan menuju tempat duduk dan kemudian memesan makanan untuknya dan tikus. Dalam kegaduhan kantin, tiba-tiba dari salah satu pengunjung terdengar seekor kucing berkata dengan lantang,”Hei, Pussy. Apa kau benar-benar kucing?. Kau aneh sekali memberi makan tikus, sejak dulu tikus itu musuh kita, mereka itu pencuri ulung. Hahaha...,” cibirnya dengan nyinyir. Semua yang berada dikantin ikut mentertawakan pussy dan kantin semakin menjadi gaduh. Pussy tetap tenang dan tak peduli dengan cibiran yang ada, ia membagikan makanannya dengan tikus.
Selesai makan, ia tersenyum pada tikus dan berkata,”Tikus, aku akan memanggilmu dengan sebutan Mossi. Aku mengganggapmu sebagai teman. Apa kau mau menjadi temanku?,”pussy mengusap kepala tikus. “Aku mau menjadi temanmu dan kau boleh memanggilku mossi. Terimakasih,” jawab tikus sambil tersenyum dan mengangukkan kepalanya.
            Sejak kejadian itulah mereka mulai menjalin pertemanan. Pertemanan mereka dari waktu dan waktu menjadi semakin akrab. Mereka membuktikan pada kucing dan tikus yang lain bahwa pertemanan akan lebih baik dari pada permusuhan.



~The End~



Nilai moral dari cerita di atas adalah sebagai berikut.
1.    Bila kita melakukan kebaikan, alangkah baiknya menyembunyikannya dari orang yang kita bantu.
2.    Jangan berprasangka buruk terhadap orang lain
3.    Jangan mengejek orang lain
4.    Lebih baik berteman dari pada bermusuhan dengan orang lain
5.    Jangan menyamaratakan semua karena satu kejahatan yang dilakukan oleh satu orang
6.    Jangan membahas kejahatan dengan kejahatan lagi, tapi balaslah kejahatan dengan kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar